Senin, 14 April 2008

Heryawan Unggul atas Danny-Agum

Partisipasi Masyarakat Rendah


Senin, 14 April 2008 | 01:01 WIB

Bandung, Kompas - Ahmad Heryawan-Dede Yusuf berpeluang menjadi gubernur-wakil gubernur Jawa Barat periode 2008-2013. Hasil penghitungan cepat Litbang Kompas, pasangan ini meraih 40,37 persen suara, Danny Setiawan-Iwan Sulandjana 24,30 persen suara, dan Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim 35,34 persen suara.

”Hasil prediksi cepat yang dilakukan Litbang Kompas ini bukan hasil resmi. Ini merupakan sebuah alat untuk memprediksi hasil penghitungan resmi yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum Jabar (Jawa Barat) pada 22-23 April 2008,” kata Bambang Setiawan, peneliti Litbang Kompas, di Bandung, Minggu (13/4).

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar yang dilakukan 13 April 2008, Litbang Kompas melakukan prediksi berdasarkan penghitungan di 300 sampel tempat pemungutan suara (TPS) dengan mengambil tingkat kepercayaan 99 persen. Batas toleransi simpangan (margin of error) yang ditetapkan sekitar 1 persen.

Hasil prediksi Litbang Kompas itu tidak jauh berbeda dengan hasil prediksi lembaga lainnya. Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Surabaya, yang juga melakukan penghitungan cepat, menyebutkan, pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (Hade) meraih 38,98 persen suara, Danny Setiawan-Iwan Sulandjana (Dai) memperoleh 25,6 persen suara, dan Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim (Aman) mendapat 35,42 persen suara.

Lembaga Survei Indonesia mencatat, hingga pukul 17.53, Dai memperoleh 24,75 persen, Aman 35,31 persen, dan Hade 39,94 persen suara.

Tim Sukses Hade juga melakukan penghitungan sendiri. Ketua Tim Sukses Hade, Haris Yuliana, mengatakan telah mengambil sampel 502.299 pemilih. Hasilnya, 38,2 persen suara diperoleh Hade, sementara Aman dan Dai masing-masing mendapat 35,42 persen dan 25,6 persen suara.

Ahmad Heryawan mengatakan, keputusan demokrasi harus dihormati setiap pasangan.

Dede yang kemarin tidak mencoblos bermalam di Kompleks Alamanda, Dago, Bandung. Sejak pukul 10.00, ia berkeliling melihat TPS setempat.

Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jabar juga menghitung perolehan suara pemilihan gubernur ini. Hingga pukul 19.30, suara yang masuk 7.485.127 atau 26,76 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) 27.972.924. Hasilnya, Dai mendapat 24,9 persen, Aman 38,84 persen, dan Hade 36,263 persen suara.

Agum mengatakan, masyarakat jangan mudah terpengaruh hasil penghitungan cepat yang ditayangkan media massa. Masyarakat sebaiknya menunggu hasil resmi dari KPU Jabar mengenai pemenang pemilihan gubernur Jabar.

Perhitungan TPS

Kemarin, pukul 10.00, Nu’man mencoblos di tempat kelahirannya, TPS 06 Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Ia sebenarnya terdaftar di TPS 10 Perumahan Batu Nunggal Indah.

Di TPS itu Dai memperoleh 6 suara, Aman 534 suara, dan Hade 16 suara. Suara yang tak sah hanya satu.

Sementara itu di beberapa TPS di tiga TPS dekat rumah Agum di Jalan Pager Gunung, Kelurahan Lebakgede, Kecamatan Coblong, Aman unggul. Di TPS 8, misalnya, Dai memperoleh 52 suara, Aman 89 suara, dan Hade 82 suara.

Di TPS 01 Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur, Bandung, tempat Danny dan keluarganya memberikan hak pilih, Dai meraih 301, Aman 114, dan Hade 33 suara. Di TPS ini jumlah pemilih 594 orang, tetapi yang memilih hanya 453 orang dengan lima suara tidak sah.

Di daerah sekitar Markas Brigade Infanteri 15 Kujang di Kelurahan Baros, Cimahi, mantan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi Iwan Sulandjana yang berpasangan dengan Danny Setiawan unggul di mayoritas TPS. Misalnya, di TPS 01, TPS 02, TPS 18, TPS 19, TPS 20, dan TPS 21. Urutan kedua ditempati Ahmad Heryawan–Dede Yusuf.

Agum, yang mantan Komandan Jenderal Kopassus, mengungguli Iwan di Batujajar, Bandung Barat. Di Markas Kopassus ini Agum (dan pasangannya) meraih 5.255 suara atau lebih banyak 1.166 suara ketimbang Iwan. Namun, Heryawan-Dede lebih besar lagi perolehan suaranya. Di daerah ini, Hade membuat kejutan. Mereka unggul atas Agum dengan meraih 5.759 suara.

Danny mengatakan, jika dirinya tidak terpilih kembali, ia mengaku tidak kecewa.

Partisipasi rendah

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Jeirry Sumampow mengatakan, berdasarkan pemantauan pihaknya, angka masyarakat yang tak berpartisipasi dalam pemilihan gubernur cukup tinggi. Umumnya hanya 70 persen pemilih dari TPS yang dipantau datang mencoblos.

Di Kabupaten Bandung Barat, banyak pula pemilih tidak datang. Di Kecamatan Cililin, dari jumlah DPT 59.759, hanya 7.720 orang yang menggunakan hak pilih. Di Kecamatan Batujajar, dari 73.628 pemilih, yang datang ke 153 TPS hanya 15.103 orang. Di Kecamatan Sindangkerta, dari jumlah DPT 44.942 orang, hanya 20.716 orang yang menggunakan hak pilihnya.

Hal serupa terjadi di Kota Cimahi. Di TPS No 20 RW 08 Baros, dari 580 orang pemilih, hanya 496 orang yang datang. Di TPS 21 RW 08 Baros, dari 219 DPT hanya 132 orang yang menggunakan hak pilih. Di TPS 19 RW 16 Baros, dari jumlah DPT 599 orang, jumlah pemilih hanya 420 orang. Di TPS 18 RW 15 Baros, dari jumlah DPT 419 orang, yang mencoblos hanya 196 orang. (BAY/MHF/A15/CHE/JAN/LSD)

Tidak ada komentar: